Kerajaan Arab Saudi kembali akan akan memasang teknologi baru di atap Al-Masaa Masjidil Haram. Kebijakan ini diambil untuk memastikan kelancaran lalu lintas halaman mataf.
Direktur Manajemen Massa Masjidil Haram, Fares bin Fayez Mulla menjelaskan kepada Arab News bahwa program ini digunakan untuk mengawasi dan memberikan keamanan, serta kenyamanan para Tamu Allah.
“Sepanjang tahun kami mengukur dan mempelajari kerapatan (jemaah). Kami mengumpulkan informasi untuk menganalisis dan menemukan solusi yang tepat dan mempresentasikannya kepada pejabat untuk membuat keputusan yang tepat,” ucap Mulla.
Dari pengamatan yang dilakukan timnya, ada beberapa kesalahan yang kerap dilakukan para jemaah. Para jemaah kerap tidak mengikuti pedoman yang telah diterapkan pengelola Masjidil Haram.
Kesalahan lain yang kerap dilakukan yaitu memasuki pintu masuk, lorong, dan jalan keluar di pintu-pintu lain. Meskipun, telah diberikan tanda berbagai bahasa.
Pengamatan berulang-ulang sedang dipertimbangkan oleh spesialis untuk mencari solusi dan alternatif melalui sistem dan program yang canggih.
Kapasitas halaman mataf beserta lantainya yaitu 107.000 jemaah berkeliling per jam. Sedangkan kapasitas halaman mataf dapat menampung 30.000 jemaah per jam, selain lantai.
Akram Jan, pakar perhitungan massa, mengatakan perhitungan kerapatan dan kerumunan di halaman mataf dapat ditangani dengan menerapkan perhitungan kuadrat, yaitu daerah virtual digital dengan perhitungan manusia yang spesifik. Jika diisi, mereka menunjukkan kepadatan tertentu.
Metode ini jamak digunakan di Eropa untuk mengukur kerapatan orang. Melalui pengukuran ini, pengamat dan analis bisa mengantisipasi kedatangan orang banyak. (Oz/Ram)
0 comments:
Post a Comment